Laporan praktikum uji makanan

On Minggu, 26 Januari 2014 2 komentar






LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Uji makanan
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTga3Td_Qr3c4vTH5dUDoAdlb3FduXPMLaQEV8xmE2CgptemmDa



 




Disusun oleh : Dian Silvia Kurnia P. (XI IPA 2/06)


SMA NEGERI 1 KEBUMEN




UJI MAKANAN
I.         Tempat dan waktu
Tempat              : Laboratorium Biologi SMA N 1 Kebumen
Waktu                : Senin, 21 Januari  2014
II.      Tujuan
·                     Mengetahui dan membuktikan kandungan glukosa pada makanan
·                     Mengetahui dan membuktikan kandungan amilum  pada makanan
·                     Mengetahui dan membuktikan kandungan lemak pada makanan
·                     Mengetahui dan membuktikan kandungan protein pada makanan

III.   Dasar teori
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Manusia salah satunya, untuk memperoleh tenaga dan energi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitas. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh, menghasilkan energy dalam metabolisme, dan memperbaiki jaringan yang rusak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap zat-zat makanan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat berfungsi untuk menghasilkan energi untuk tubuh. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
1.             Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energy yang diperlukan tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan asam dan basa.
Karbohidrat merupakan senyawa majemuk ayng mengandung unsur C, H, dan O. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.
2.         Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
3.                              Gula (glukosa)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
4.                              Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
5.                              Lemak
Lemak merupakan senyawa majemuk. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
1.      BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

2.      BENEDICT
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula. Hal ini semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa. Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
  1. LUGOL YODIUM

Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. 
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (1-3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.  Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 
IV.             Alat dan bahan
Alat

1.      Penjepi tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Tabung reaksi
4.      Pembakar spritus
5.      Pemes/pisau
6.      Papan proselin
7.      lumpang proselin
8.      Kaki tiga
9.      Kassa
10.  Spatula/pengaduk
11.  Rak tabung reaksi
12.  Gelas ukur
13.  Korek  

Bahan
1.      Reagen (lugol, biuret, benedict)
2.       Kertas buram
3.      Bahan makanan yang ingin di uji

a.       Kentang
b.      Petih telur
c.       Kuning telur
d.      Nasi oyek
e.       Nasi putih
f.       Tahu
g.      Tempe
h.      Ayam
i.        Apel
j.                    Pisang
k.                  Roti tawar
l.                    Ikan
m.                Margarine
n.                  Tepung terigu
o.                  Pati / kanji
p.                  Jeruk
q.                  Minyak goreng

V.      Cara Kerja :
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2.      Melakukan uji makanan.
3.      Percobaan 1 : Uji amilum
a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin
b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
4.      Percobaan 2 : Uji protein
a.       Menghaluskan bahan yang diuji
b.      Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
c.       Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 3 tetes.
d.      Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
e.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain.
5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.
a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
c.       Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
d.      Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
e.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain
6.      Percobaan 4 : Uji Lemak.
a.       Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
b.      Panaskan kertas buram di bawah panas matahari
c.       Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
e.        
VI.        Hasil Pengamatan
No.
Bahan
Makanan
Uji Makanan
Glukosa
Amilum
Protein
Lemak
Keterangan
1
Kentang
-
+
-
-
Biru
2
Putih telur
+
+
+
-
Merah bata, Biru, ungu
3
Kuning telur
-
-
+
+
Ungu, Transparan
4
Nasi oyek
-
+
-
-
Biru
5
Nasi putih
+
+
-
-
Merah bata, Biru
6
Tahu
-
-
+
-
Ungu
7
Tempe
-
-
+
-
Ungu
8
Ayam
-
-
+
-
Ungu
9
Apel
+
-
-
-
Merah bata
10
Pisang
+
+
-
-
Merah bata, Biru
11
Roti tawar
+
+
-
-
Merah bata, Biru
12
Ikan
-
-
+
+
Ungu, Transparan
13
Margarine
-
-
-
+
Transparan
14
Tepung terigu
-
+
+
-
Biru, Ungu
15
Pati/kanji
-
+
-
-
Biru
16
Jeruk
+
-
-
-
Merah bata
17
Minyak goring
-
-
-
+
transparan
 Keterangan :
  1. Glukosa           : Merah Bata
  2. Amilum           : Biru
  3. Protein             : Ungu
  4. Lemak             : Transparan

VII.     Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1.      Uji kentang : mengandung amilum, karena setelah ditetesi reagen lugol kentang berubah menjadi ungu.
2.      Uji Putih Telur : mengandung glukosa, amilum, dan protein. Putih telur setelah ditetesi reagen berubah warna menjadi merah bata saat di tetesi benedict, biru saat ditetesi lugol, dan ungu saat ditetesi biuret.
3.      Uji kuning telur : mengandung protein dan lemak. Kuning telur setelah ditetesi biuret berubah warna menjadi ungu. Dan saat kuning telur di oleskan pada kertas buram lalu dipanaskan di panas matahari meninggalkan noda transparan.
4.      Uji nasi oyek : dari percobaan kami hanya mengandung amilum. Setelah ditetesi lugol nasi oyek berubah warna menjadi biru.
5.      Uji nasi putih : mengandung glukosa dan amilum. Nasi putih setelah ditetesi benectidt lalu dipanaskan di atas pembakar spritus ternyata mengalami perubahan warna menjadi merah bata. Dan nasi putih setelah di tetesi lugol juga mengalami perubahan warna menjadi biru.
6.      Uji tahu : hanya mengndung protein, karena setelah ditetesi reagen biuret mengalami perubahan warna menjadi ungu.
7.      Uji tempe : sama seperti uji tahu hanya mengandung protein.
8.      Uji ayam : sama seperti uji tahu dan tempe hanya mengandung protein.
9.      Uji apel : mengandung glukosa, apel ditetesi benectidt lalu dipanaskan di atas pembakar spritus mengalami perubahan warna menjadi merah bata. Jadi terbukti mengandung glukosa.
10.  Uji pisang : sama halnya uji apel mengandung glukosa. Akan teteapi pisang juga mengandung amilum. Setelah di tetesi reagen lugol mengalami perubahan warna menjadi biru.
11.  Uji roti tawar : mengandung protein dan glukosa sama seperti kandungan yang dimiliki oleh pisang.
12.  Uji ikan : mengandung protein dan lemak , ikan ditetesi dengan reagen biuret bereaksi dan menghasilkan warna ungu. Dan ikan yang dioleskan padaq kertas buram lalu dipanaskan meninggalkan sedikit noda transparan.
13.  Uji margarine : mengandung lemak, meninggalkan noda transparan setelah di oleskan pada kertas buram lalu di panaskan.
14.  Uji tepung terigu : mengandung amilum dan protein, terbukti setelah di tetesi reagen lugol mengalami perubahan warna menjadi biru, dan setelah ditetesi reagen biuret mengalami perubahan warna menjadi ungu.
15.  Uji pati/ kanji : sama seperti tepung terigu mengandung amilum, akan tetapi tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak mengalami perubahan warna.
16.  Uji jeruk : mengandung glukosa, jeruk yang di masukan ke dalam tabung reaksi lalu di tetesi dengan benedict, dipanaskan di atas pembakar spritus mengalami perubahan warna merah bata.
17.  Uji minyak goreng : mengandung lemak, sudah sangat jelas bahwa minyak goreng mengandung lemak. Pada uji makanan minyak goreng meninggalkan noda transparan yang mendakan bahwa minyak goreng mengandung lemak.   

VIII.            Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari uji makanan tersebut adalah bahwa Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilum, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
Perubahan warna setelah makanan di tetesi reagen lugol yaitu berubah menjadi warna biru yang artinya mengandung amilum. Makanan yang ditetesi biuret lalu dikocok mengalami perubahan menjadi ungu berarti mengandung protein. Bahan makanan yang di tetesi benedict dan dipanaskan di atas pembakar spritus lalu mengalami perubahan warna menjadi merah bata maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan mekanan mengandung lemak apabila bahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan di panas matahari menginggalkan noda transparan.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu :kentang, putih telur, nasi oyek,  nasi putih, pisang, roti tawar, tepung terigu, dan pati/kanji. Bahan makanan yang mengandung glokusa : putih telur, nasi putih, apel, pisang, roti tawar, dan jeruk . Bahan makanan yang mengandung protein : putih telur, kuning telur, tempe, ayam, tahu, ikan, dan pati/kanji. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : kuning telur, ikan, margarine, dan minyak goreng.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung zat makanan, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua zat makanan. Seperti putih telur terdapat glokusa, amilum dan protein dan lain-lain

IX.        Daftar pustaka
biologi jilid 2 untuk SMA/MA kelas xi



2 komentar:

Unknown mengatakan...

thanks, sangat membantu :)

rheiva mengatakan...

Terimakasih

Posting Komentar